Siswa sudah tidak perlu lagi diberikan PR alasannya yaitu sudah mengikuti kegiatan berguru mengajar dan ekstrakurikuler (ekskul) pada kegiatan Full Day School. |
Baca juga: Hasil Penelitian Menyebutkan Anak SD Tak Perlu PR
"Kebijakan itu sedang kita kaji, kita akan lihat bagaimana hasil penerapan Pemerintah Daerah (Pemda) Purwakarta," ujar Wowon Widaryat yang kutip dari Jawa Pos (12/10/16).
Pada kegiatan penguatan huruf siswa sudah mengikuti kegiatan berguru mengajar dan ekstrakurikuler (ekskul) pada kegiatan Full Day School. Sehingga siswa sudah tidak perlu lagi diberikan PR.
Menurutnya penguatan karakter, siswa sanggup mengikuti kegiatan olahraga, seni sampai kebudayaan.
"Untuk FDS, siswa tidak seharian di sekolah. Misalkan saja ekskul olahraga, siswa sanggup memakai sarana Gelanggang Olahraga Remaja (GOR), ekskul budaya sanggup di museum," jelasnya.
Saat ini Kemendikbud tengah melaksanakan pendataan dan evaluasi, baik itu soal kesiapan SDM guru sampai sarana dan prasarana (Sarpras). Ada 500 sekolah yang terdiri dari 250 SD dan 250 Sekolah Menengah Pertama menjadi piloting penerapan Full Day School.
"Tahun depan jumlah itu akan kami tingkatkan. Kendala selama ini hanya pada soal pemahaman masyarakat saja" kata Wowon Widaryat.
Advertisement