'/> Seleksi Penerimaan Guru Lebih Ketat, Ini Alasannya

Info Populer 2022

Seleksi Penerimaan Guru Lebih Ketat, Ini Alasannya

Seleksi Penerimaan Guru Lebih Ketat, Ini Alasannya
Seleksi Penerimaan Guru Lebih Ketat, Ini Alasannya
Seleksi guru harus lebih ketat dibandingkan seleksi PNS lainnya alasannya yaitu beratnya kiprah guru Seleksi Penerimaan Guru Lebih Ketat, Ini Alasannya
Seleksi guru harus lebih ketat dibandingkan seleksi PNS lainnya alasannya yaitu beratnya kiprah guru untuk mencerdaskan bangsa.
Seleksi penerimaan atau pengangkatan guru harus lebih ketat dibandingkan seleksi Pegawai Negeri Sipil (PNS) lainnya. Alasannya, guru memikul kiprah yang berat yakni mencerdaskan bangsa. Hal ini dikatakan Wapres Muhammad Jusuf Kalla ketika seminar yang diselenggarakan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Jakarta.

"Guru itu tugasnya mencerdaskan bangsa, maka guru harus lebih cerdas dari siswa. Oleh alasannya yaitu itu, ujian guru harus lebih ketat dibandingkan lainnya," kata Jusuf Kalla yang kutip dari Republika (23/06/2016).

Wapres menyampaikan alasannya yaitu beratnya tugas, maka guru honorer tidak dapat eksklusif diangkat menjadi guru PNS. Namun, mereka harus melalui contoh seleksi yang ketat. Guru harus terus belajar dan tidak puas dengan ilmu yang sudah ada pada dirinya.

"Demi mutu pendidikan, kita tidak dapat eksklusif angkat guru honorer sebagai PNS. Kalau eksklusif diangkat, nanti Pemerintah Daerah merekrut banyak guru honorer dan kemudian mengangkatnya jadi PNS tanpa memperhatikan mutu," kata Jusuf Kalla.

Menurut Wapres permasalahan dihadapi ketika ini, bukan terletak pada jumlah guru tapi sistem penyaluran yang tidak merata. Guru menumpuk di perkotaan, namun di desa mengalami kekurangan. Ke depan, Ia menyampaikan distribusi guru itu dapat lintas provinsi. Sehingga pemerintah dapat lebih gampang menuntaskan permasalahan guru.

Baca juga: Ini Solusi Supaya Guru Honorer Diangkat Kaprikornus PNS

Sementar itu, Sekjen Kemdikbud, Didik Suhardi, menyampaikan salah satu jalan keluar dari permasalahan guru yang tidak merata yaitu melalui aktivitas Guru Garis Depan (GGD). Program ini mengirimkan guru-guru terbaik untuk ditempatkan di kawasan terpencil, tertinggal, dan terluar.
Advertisement

Iklan Sidebar