'/> Penyebab 'Anak Nakal' Dan Cara Mengatasinya

Info Populer 2022

Penyebab 'Anak Nakal' Dan Cara Mengatasinya

Penyebab 'Anak Nakal' Dan Cara Mengatasinya
Penyebab 'Anak Nakal' Dan Cara Mengatasinya
 Mengapa seorang bocah bisa tumbuh menjadi  Penyebab 'Anak Nakal' dan Cara Mengatasinya

Mengapa seorang bocah bisa tumbuh menjadi 'anak nakal'? Bisa jadi, tanpa disadari, tindakan orangtua justru yang membentuk huruf si kecil menjadi negatif. Secara psikologis, anak tidak akan tumbuh menjadi pembangkang apabila mendapatkan perhatian dan pola asuh yang seimbang dari ayah dan ibunya.

"Selama ini, kita memang diajarkan bahwa ibu berperan sebagai provider dan ayah lebih ke mencari uang. Fungsi itu ternyata tidak baku, bisa saja berbalik; ketika ibu yang bekerja, ayah yang menjadi provider," kata psikolog klinis Kasandra Putranto yang kutip dari lifestyle.bisnis.com (15/12/16).

Dalam teladan didik anak, Kasandra beropini sebaiknya orangtua menghilangkan teladan pikir bias ihwal fungsi gender bahwa sosok ayah lebih kaku dan kiprah mengasuh anak hanya ditumpukan pada ibu semata. Ketika sosok ayah hadir dalam perkembangan anak bisa menciptakan anak tumbuh lebih lengkap dan maksimal.

"Ketika sosok ayah hadir dalam perkembangan anak, ternyata anak tersebut bisa tumbuh lebih lengkap dan maksimal dibandingkan kalau fungsi pengasuhan ayah itu tidak ada dan hanya ditumpukan sepenuhnya pada salah satu pihak," tegasnya.

Psikolog Universitas Indonesia, Rini Hildayani beropini sama. Dia menyampaikan anak yang diasuh secara seimbang dan proporsional oleh kedua belah pihak orangtuanya semenjak dini biasanya mempunyai kemampuan kognitif lebih tinggi. Anak berubah menjadi individu yang bisa mencari solusi permasalahan dengan cara yang lebih baik. Bukan dengan cara pintas atau pikiran pendek ibarat melaksanakan kekerasan.

"Dalam mengasuh anak, kedua belah pihak orangtua harus menumbuhkan ikatan emosional yang berpengaruh dengan buah hatinya. Dengan demikian, kekerabatan antara suami dan istri akan lebih hangat dan terbuka, dan ini akan berdampak positif bagi tumbuh kembang anak." kata Rini.

Seorang anak yang pembangkang di sekolah biasanya merefleksikan kurangnya perhatian dan kasih sayang yang ia terima dari lingkungan keluarganya di rumah. Itulah mengapa, ia berusaha mencari perhatian di sekolah dengan cara berbuat onar.

Saat ia dijahili atau menjadi korban bullying di sekolah, jalan yang diambilnya pun tak jarang ialah melalui balas dendam. Sebab, mungkin di rumah ia terbiasa dengan bentuk-bentuk kekerasan, seperti; kekerasan ekonomi (kemiskinan), fisik, atau verbal.

Jika tidak ada kendali atau perhatian yang seimbang dari kedua belah pihak orangtua, belum dewasa juga rentan terjerumus ke dalam pergaulan yang salah. Biar bagaimanapun, keluarga tetap harus menjaga fungsinya sebagai benteng bagi pergaulan anak.

Anak pembangkang tidak melulu dipicu oleh kurangnya perhatian atau kasih sayang yang penuh dari kedua orangtua. Dalam beberapa kasus, seorang anak yang menciptakan ulah justru dipicu oleh perhatian berlebihan dengan cara yang salah dari orangtuanya.

Banyak orangtua yang memperlihatkan perhatian dengan cara yang salah pada anaknya. Menurut Psikolog Jagadnita Consulting Clara I. Kriswanto, orangtua memberi perhatian justru pada dikala anak berbuat salah. Misalnya, menuruti harapan anak dikala ia tantrum di mal.

"Anak akan menerima presepsi bahwa kalau ingin menerima perhatian, ia harus berbuat nakal. Jadi, berikanlah perhatian pada dikala yang tepat, yaitu dikala anak melaksanakan hal yang baik. Perhatian yang salah akan menciptakan anak menjadi langsung yang tak taat aturan," terang Clara.
Advertisement

Iklan Sidebar