Janji Mendikbud yang akan memuliakan guru dengan banyak sekali pilihan. Sampai ketika ini, komitmen itu tidak terlihat buktinya. |
Baca juga: 3 Janji Mendikbud Ini Harus Direalisasikan di 2015
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI ) Sulistiyo menyerupai yang kutip dari Berita Satu (19/06/15) menyampaikan keadaan guru benar-benar memprihatinkan, khususnya guru bukan PNS.
Para guru honorer ini banyak yang mendapatkan penghasilan sekitar Rp 250.000,00 per bulan. Dengan kenaikan harga materi pokok menciptakan kesejahteraan guru honorer semakin sulit. Tentunya ini juga akan menganggu dunia pendidikan.
Pemerintah juga menerapkan kebijakan penurunan alokasi untuk guru honorer dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Kemendikbud mengurangi sebesar lima persen dari tahun sebelumnya. Sekarang hanya 15 persen saja yang sanggup dipakai untuk honor guru honorer.
Akibat dari problem ini, akan mengorbankan bawah umur alasannya yakni guru tidak akan maksimal menjalankan peranannya dalam keadaan menyerupai ini. Sehingga dikhawatirkan mutu pendidikan tidak beranjak maju, sebaliknya akan semakin mundur.
Pemerintah dinilai tidak terang dan tidak memikirkan masa depan para guru honorer yang jumlah hampir setengah dari jumlah seluruh guru di Indonesia. Merea merasa dirugikan alasannya yakni pemerintah telah lalai memaksimalkan kesejahteraan guru.
Advertisement