Puluhan guru honorer yang melaksanakan agresi demo di depan Balai Kota Depok pada Senin (17/6) terancam dipecat. Indikasi ini muncul sesudah ada perintah yang mengatakan, guru-guru gaji yang melaksanakan demo tersebut, harus mengundurkan diri. Salah seorang guru gaji yang ikut berdemo ialah RB.
Aksi demo yang dilakukan oleh guru yang tergabung dalam Front Pembela Honorer Kota Depok (FPHD) di depan kantor Wali Kota Depok itu dilakukan lantaran memang tidak pernah berhasil dialog-dialog yang sebelumnya sudah sering dilakukan.
Tidak hanya itu, dikala berdialog hendak meminta kejelasan status pengangkatan, guru-guru gaji ini pun sering kali dibentuk repot. RB mengatakan, langkah mereka selalu terhalang-halangi dengan birokrasi yang sulit.
"Saat ke wali kota katanya ranahnya BKD. BKD bilang ini wali kota. Kami dioper-oper terus. Karena pintu selalu tertutup, maka kami lakukan agresi tersebut," katanya laki-laki yang mengajar di SDN 4 Citayam dikutip dari menjadi PNS.
Adanya kabar yang menyebutkan salah satu guru yang ikut demo, Nurosida yang diminta untuk mundur juga dibenarkan oleh RB. "Seperti disampaikan bu Nur, katanya dirinya menghadap Kabag Dinas Pendidikan Dasar itu atas isyarat kepala sekolah," katanya.
RB juga belum mengetahui, kapan pemanggilan dirinya menghadap kepala UPT atau Kasubag Pendas menyerupai Nurosida, akan berlangsung. RB menyatakan kabar pemecatannya dan beserta puluhan guru honorer disebut-sebut atas perintah sekretaris daerah.
Terkait dengan pemecatan ini, puluhan guru dan tenaga gaji Kota Depok yang melaksanakan agresi demo akan melaporkan problem ini ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Pelaporan ke Komnas HAM akan dilakukan, lantaran perintah pemecatan guru gaji ini hanya sepihak.
Aksi demo yang dilakukan oleh guru yang tergabung dalam Front Pembela Honorer Kota Depok (FPHD) di depan kantor Wali Kota Depok itu dilakukan lantaran memang tidak pernah berhasil dialog-dialog yang sebelumnya sudah sering dilakukan.
Tidak hanya itu, dikala berdialog hendak meminta kejelasan status pengangkatan, guru-guru gaji ini pun sering kali dibentuk repot. RB mengatakan, langkah mereka selalu terhalang-halangi dengan birokrasi yang sulit.
"Saat ke wali kota katanya ranahnya BKD. BKD bilang ini wali kota. Kami dioper-oper terus. Karena pintu selalu tertutup, maka kami lakukan agresi tersebut," katanya laki-laki yang mengajar di SDN 4 Citayam dikutip dari menjadi PNS.
Adanya kabar yang menyebutkan salah satu guru yang ikut demo, Nurosida yang diminta untuk mundur juga dibenarkan oleh RB. "Seperti disampaikan bu Nur, katanya dirinya menghadap Kabag Dinas Pendidikan Dasar itu atas isyarat kepala sekolah," katanya.
RB juga belum mengetahui, kapan pemanggilan dirinya menghadap kepala UPT atau Kasubag Pendas menyerupai Nurosida, akan berlangsung. RB menyatakan kabar pemecatannya dan beserta puluhan guru honorer disebut-sebut atas perintah sekretaris daerah.
Terkait dengan pemecatan ini, puluhan guru dan tenaga gaji Kota Depok yang melaksanakan agresi demo akan melaporkan problem ini ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Pelaporan ke Komnas HAM akan dilakukan, lantaran perintah pemecatan guru gaji ini hanya sepihak.
Advertisement