Saat ini sudah ada 500 sekolah yang akan menjadi percontohan penerapan kegiatan "Full Day School". |
"Saat ini sudah ada 500 sekolah yang akan menjadi percontohan penerapan kegiatan "Full Day School". Saat ini masih dalam tahap persiapannya," kata Muhadjir yang kutip dari Antaranews (29/09/16).
Baca: Kriteria Sekolah yang Akan Menerapkan Full Day School
Percontohan kegiatan Full Day School ini berasal dari banyak sekali jenjang sekolah. Mulai dari SD (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat pertama (SLTP), dan Sekolah Lanjutan Tingkat (SLTA).
Selain 500 sekolah itu, juga terdapat sekolah lain yang berinisiatif mengajukan diri untuk ikut menerapkan Full Day School dengan pertolongan pemerintahan kabupaten/kota. Dia berharap penerapan kegiatan tersebut sanggup berjalan dengan baik.
Menteri yang menggantikan Anies Baswedan ini menjelaskan Full Day School bukan berarti penerima didik berguru seharian di sekolah. Namun sistem yang memastikan bahwa penerima didik sanggup mengikuti kegiatan-kegiatan penanaman pendidikan karakter, salah satunya kegiatan ekstrakurikuler.
"Jadi melalui Full Day School, sehabis berguru setengah hari penerima didik tidak pribadi pulang ke rumah, namun sanggup mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang menyenangkan, dan membentuk karakter, kepribadian, serta menyebarkan potensi," jelasnya.
Kementerian telah menunjukkan pola bahwa dalam kegiatan pembelajaran di tiap-tiap sekolah, sebagian besar porsinya harus diisi dengan pendidikan karakter. Dimana untuk tingkatan SD (SD) pendidikan aksara ditentukan sebesar 70 persen.
Dalam perwujudan itu, Muhadjir memaparkan ada empat poin yang menjadi inti dalam pendidikan karakter itu ialah aksara perihal keagamaan, aksara perihal personal penerima didik, aksara sosial, serta aksara nasionalisme.
Advertisement