GTT tersebut sanggup mendapat sumbangan sehabis memenuhi beberapa persyaratan. |
Berdasar data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo, gres 1.798 GTT SDN yang sudah mendapat tunjangan. Masih tersisa 358 GTT lainnya yang belum mendapat tunjangan.
Kepala Bidang Ketenagaan Dikbud Sidoarjo Mulyono menyampaikan para GTT tersebut sanggup mendapat sumbangan sehabis memenuhi beberapa persyaratan. Di antaranya, sudah mengajar minimal dua tahun dan telah berstatus sebagai guru kelas.
Tunjangan tersebut tidak diperoleh secara cuma-cuma. Ada syarat yang harus dipenuhi para GTT yang ingin mendapat dana dari pemerintah yaitu harus lulus tes. Bukan tes tulis, melainkan tes dilaksanakan dengan sistem computer assisted test (CAT).
"Kami sudah berkoordinasi dengan tubuh kepegawaian tempat (BKD). Dengan sistem tersebut, semua GTT sanggup mendaftar tes," kata Mulyono yang kutip dari JPNN (27/08/18).
Tidak hanya GTT di SDN yang mendapat tunjangan. Ini berdasar Peraturan Bupati No 32 Tahun 2018 wacana pemenuhan pegawai pada SDN dan SMPN, para GTT di SMPN juga bakal mendapat sumbangan serupa.
Menurutnya, GTT yang gres maupun usang sanggup mendaftar. Syaratnya mempunyai jam mengajar minimal 24 jam untuk guru SMPN dan menjadi guru kelas bagi GTT di SDN.
Kepala Dikbud Sidoarjo Asrofi mengakui kekurangan guru PNS. Sebab, jumlah guru PNS kian berkurang alasannya yaitu pensiun. Dengan begitu, masih banyak GTT yang mengajar. Namun, pihaknya tidak sanggup berbuat apa-apa.
Solusinya, kalau ada yang pensiun dua, mengambil GTT dua. Hal itu wajib dilakukan alasannya yaitu acara belajar-mengajar harus berjalan. Ketiadaan guru berstatus pegawai pemerintah bukan halangan untuk tetap mencerdaskan anak bangsa.
Advertisement