'/> Kajian Tauhid Dan Ruang Lingkupnya, Pengertian Tauhid, Objek Kajian Ilmu Tauhid, Tujuan Mempelajari Ilmutauhid, Ruang Lingkup Kajian Ilmu Tauhid

Info Populer 2022

Kajian Tauhid Dan Ruang Lingkupnya, Pengertian Tauhid, Objek Kajian Ilmu Tauhid, Tujuan Mempelajari Ilmutauhid, Ruang Lingkup Kajian Ilmu Tauhid

Kajian Tauhid Dan Ruang Lingkupnya, Pengertian Tauhid, Objek Kajian Ilmu Tauhid, Tujuan Mempelajari Ilmutauhid, Ruang Lingkup Kajian Ilmu Tauhid
Kajian Tauhid Dan Ruang Lingkupnya, Pengertian Tauhid, Objek Kajian Ilmu Tauhid, Tujuan Mempelajari Ilmutauhid, Ruang Lingkup Kajian Ilmu Tauhid
Kajian Tauhid dan Ruang Lingkupnya, Pengertian Tauhid, Objek Kajian Ilmu Tauhid, Tujuan Mempelajari IlmuTauhid, Ruang Lingkup Kajian Ilmu Tauhid - Pada kesempatan kali ini kami akan memperlihatkan informasi wacana materi Ilmu tauhid yang mana sanggup anda jadikan acuan dan materi untuk menyusun makalah ilmu tauhid dan lainnya.


 Pada kesempatan kali ini kami akan memperlihatkan informasi wacana materi Ilmu tauhid yang m Kajian Tauhid dan Ruang Lingkupnya, Pengertian Tauhid, Objek Kajian Ilmu Tauhid, Tujuan Mempelajari IlmuTauhid, Ruang Lingkup Kajian Ilmu Tauhid

Tauhid

A.Pengertian Tauhid

Pengertian tauihid secara etimologis ialah berasal dari dari bahasa arab yaitu “wahhada-yuwahhidu-tauhidan” yang berartikan “menjadikannya esa”. Tauhid sanggup juga dikatakan suatu kesepakatan setia yng mana kesepakatan setia ini memperlihatkan ketulusan dan kemurnian hati terhadap keyakinannya kepada Allah,defenisi ini diambil dari kata “Aqidatun” yang berasal dari bahsa arab “Aqoda- Yuaqidu- Aqidatan/Aqdan”.

Mentauhidkan Allah SWT (tauhidulloh) berarti menjadikan, mengakui, dan meyakini bahwa ALLAH itu Esa. Dan sedang kan Ilmu Tauhid itu sendiri berartikan suatu ilmu yang membahas mengenai bagaimana mengetahui, meyakini, menjadikan, mengakui bahwa Allah itu Esa. Dan secara terminologis pengertian dari lmu Tauhid ialah ilmu yang membahas mengenai wujud Allah dan segala yang bertalian denganNya berdasar dalil-dalil yang meyakinkan, semoga dengan ilmu tauhid ini insan sanggup mengetahui akan Allah SWT.

Ilmu Tauhid juga mempunyai beberapa sebutan ibarat Ilmu Al-Aqoid lantaran membicarakan tetntang kepercayaan atau keimanan, yang mana Kepercayaan atau keimanan merupakan perasaan dan kesadaran yang ada pada diri insan yang menjadi pendorong bagi tindakan amal perbuatannya, penentu niat dan maksud perbuatannya serta pelopor manusia. Ilmu tauhid juga disebut sebagai Ilmu Ushuluddin dikarenkan membahas akan dasar-dasar kepercayaan agama, dengan memakai dasar-dasar nalar yang sanggup mengantarkan insan untuk membangun dogma dalan kebijaksanaan pikiran.

Dan juga sebagai Ilmu Kalam dikarenakan membahas atau mempelajari firman-firman allah yang menjadi dasar-dasar untuk mengantarkan insan membangun dogma dan sebagai pendorong kesadaran insan terhadap kepercayaan nya pada Allah SWT. Dan selanjutnya Ilmu Tauhid disebut dengan Fiqh Al-Akbar dikatakan demikian lantaran ilmu tauhid disini membicarakan suatu aturan yang lebih luas, bukan hanya membahsa aturan yang dalam ruang linkup kecil akan tetapi meluas. Sehingga itulah Ilmu tauhid disini disebut Fiqh Al-Akbar lantaran keluasan dalam membahas hukum-hukum secara luas.

B. Objek Kajian Ilmu Tauhid

Objek kajian Ilmu Tauhid ialah Allah dan segala yang terkait denganNya, baik akan sifat, dzat, maupun segala perbuatan tidak mungkin dan wajib bagi Allah dan segala hal yang diciptakan oleh Allah.

C. Tujuan Mempelajari IlmuTauhid

Adapun tujuan mempelajari IlmuTauhid ialah semoga dengan Ilmu Tauhid ini insan dapatmengetahui Allah dengan segala yang wajib bagi Allah dan yang tidak mungkin bagi Allah. Yang mana pada kemudiannya insan sanggup membenarkan adanya Allah dan mengesakan Allah.

D.Ruang Lingkup Kajian Ilmu Tauhid

Adapun ruang lingkup kajian Ilmu Tauhid dibagi menjadi 4 bagian

1. Tauhid Uluhiyyah

Tauhid Ulluhiyyah ialah Uluhiyah diambil dari akar kata Illah yang berarti: Yang disembah dan Yang ditaati. Kata ini dipakai untuk menyebut sembahan yang hak dan yang batil.

Dengan kata lain Tauhid Uluhiyah ialah percaya sepenuhnya, bahwa Allah-lah yang berhak mendapatkan semua peribadatan makhluk, dan hanya Allah sajalah yang sesungguhnya dan yang harus disembah.Singkatnya, keyakinan wacana Allah SWT sebagai Tuhan satu-satunya, baik zat-Nya, maupun sifat dan perbuatan-Nya itulah yang disebut Tauhid Uluhiyah. Uluhiyah kata nisbat dari Al-Illah. (اُلُوْلُهِيَّةُ) (الاله – الاله)
       
Al-Illah berarti: Tuhan yang wajib ada, yaitu Allah, sedangkan Uluhiyah berarti: Mengakui dan meyakini Allah sebagai satu-satunya Tuhan. Lalu Tauhid Uluhiyyah meliputi akan bahasan :

A.Tentang Dzat Allah
B.Tentang Nama-Nama Allah
C.Tentang Sifat-Sifat Allah
D.Tentang Perbuatan Allah

Selanjutnya Tauhid Uluhiyyah juga mempunyai lingkup kajian yaitu:

1.      Tauhid Ulahiyyah
2.      Tauhid Rububiyyah
3.      Tauhid Malikiyyah
4.      Tauhid Amaliyyah

2.Tauhid An-Nubuwwah

Tauhid An-Nubuwwah ialah diambil dari kata Nabi. Kaprikornus dalam tauhid Nubuwah disini mengkajia akan segala hal yang mengenai wacana rasul atau nabi. Dan sebagaimana bahasan dalam tauhid Nubuwah adalah:

A.  Tentang Rasul
B.  Tentang Nama-Nama Rasul
C.  Tentang Sifat Rasul

3. Tauhid Ar-Ruhaniyyah

Tauhid Ar0Ruhaniyyah berasal dari kata Ruhhun yang mana disini mengkaji akan segala hal yang berkaitan dengan hal-hal yang tidak kasap mata. Maka dari itu disini dibahas akan beberapa hal yaitu:
A. Tentang Malaikat
B. Tentang Jin
C. Tentang Syaithon
D. Tentang Iblis

4. Tauhid As-Sam’iyyat

Assam’iyyat berdasarkan bahasa berarti sesuatu yang ghaib yang hanya sanggup diketahui secara benar dengan cara ikhbari (berita yang didengar), yakni apa yang didengar dan diberitakan oleh Allah dan Rasul-Nya dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Atau dalam arti lain suatau kasus yang tertera dalam al-Qur’an dan disebut dalam hadits Nabi saw sedangkan kasus itu tidak sanggup diterima oleh kebijaksanaan insan biasa atau sesuatu yang ghaib yang tidak sanggup ditangkap oleh panca indra insan biasa tapi harus dipercayai oleh setiap muslim cendekia dan baligh. Adanya kasus ini demi untuk meyakinkan kepastian adanya risalah yang dibawa Rasulallah saw.

Hal yang menyangkut sam’iyyat ini aneka macam diantaranya adanya para Malaikat, kitab kitab yang diturunkan kepada para nabi, adanya qadha dan qadar, adanya mukjizat mukjizat yang diberikan kepada para nabi, menyakini bahwa nabi Muhammad saw itu ialah nabi terakhir dan nabi yang paling sempurna, adanya hari kiamat,  siksa kubur, pahala dan dosa, hari kebangkitan, hari dikumpulkan insan di padang mahsyar, syafaat Nabi saw, hari perhitungan, hari pertimbangan, telaga, jembatan (shirat), nirwana dan neraka, Arsy, Kursi, Lauhul Mahfudh, penarikan Al-Qur’an, Isra’ Mi’raj, kehidupan para syuhada’ dalam kubur, dan lain lainnya.

Semua ini ialah sam’iyyat atau kasus yang bekerjasama dengan alam ghaib yang tidak sanggup ditangkap oleh panca indara insan biasa, tidak sanggup dilihat, tidak sanggup diraba dan kita hanya mendengar dari kitab suci yang diturunkan kepada Nabi saw dan hadisth dia atau semua yang telah diterangkan oleh para nabi sehubungan dengan kasus tadi. Perkara kasus ini merupakan ujian bagi insan selama dia hidup di dunia. Manusia diuji apakah saat di dunia dia beriman kepada hal hal yang ghaib, yang mana semuanya itu tidak tampak ataukah dia mengingkarinya.


ISLAM

Islam didalam kajiannya dibagi menjadi 3 macam kajian yakni:

A. Aqidah (Iman)

Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan berdasarkan istilah, pengertian iman  adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah ialah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengukuhan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.

Jadi, seseorang sanggup dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) tepat apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya wacana keberadaan Allah, kemudian diikrarkan dengan verbal dan dibuktikan dengan amal perbuatan. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak sanggup dipisahkan.

B. Syariat (Islam)

slam secara etimologi (bahasa) berarti tunduk, patuh, atau berserah diri. Adapun berdasarkan syari’at (terminologi), apabila dimutlakkan berada pada dua pengertian:

Pertama: Apabila disebutkan sendiri tanpa diiringi dengan kata iman, maka pengertian Islam meliputi seluruh agama, baik ushul (pokok) maupun furu’ (cabang), juga seluruh duduk kasus ‘aqidah, ibadah,  perkataan dan perbuatan.

C.Muammalat/ Akhlak (Ihsan)

Ihsan berasal dari bahasa yang artinya berbuat baik/ kebaikan. Sedangkan berdasarkan istilah yaitu perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang dengan niat hati beribadah kepada Allah SWT.
Para ulam menggolongkan Ihsan menjadi 4 potongan yaitu:

1. Ihsan kepada Allah
2. Ihsan kepada diri sendiri
3. Ihsan kepada sesama manusia
4. Ihsan bagi sesama makhluk

Untuk menelusuri ihsan secara mendalam» maka terlebih dahulu insan harus kembali menyadari posisinya serta mandat yang diberikan Allah SWT kepadanya sebagai khalifah Allah. Sebagai khalifah, maka hendaknya ia menjadi hamba yang setia sebagaimana tujuan penciptaannya. Begitu pula kiprah di bumi, ia harus memakmurkan bumi ini. Kedua kiprah tersebut dilarang diabaikan lantaran sanggup mencelakakan insan sendiri. Allah SWT berfirman; Telah ditimpakan kehinaan (krisis) kepada mereka (manusia) di mana saja berada, kecuali bagi mereka yang baik hubungannya dengan Allah dan kepada sesama manusia.

ILMU

A. Pengertia Ilmu

Ilmu ialah jalan atau suatu pengetahuan hidup yang menciptakan kita mengenali jalan terdekat menuju surga. Ilmu juga suatu kekuatan sehingga kita sanggup mempertemukan antar BENAR, BAIK, MULIA.

A. BENAR
Benar ialah suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang itu sesuai dengan aturan atau syariat.

B. BAIK
Baik ialah perbuatan yang dilakukan seseorang yang mempunyai manfaat bagi diri sendiri dan sesama atau orang lain.

C. MULIA

MULIAMulia ialah perbuatan yang dilakukan seseorang selalu diterkaitkan akan orentasi akhirat.

Demikian artikel wacana '' Kajian Tauhid dan Ruang Lingkupnya, Pengertian Tauhid, Objek Kajian Ilmu Tauhid, Tujuan Mempelajari IlmuTauhid, Ruang Lingkup Kajian Ilmu Tauhid ''. Semoga bermanfaat.
Advertisement

Iklan Sidebar